Jumat, 08 Mei 2009 di 11.18 | 0 komentar  



Power SupplyPower Supply berfungsi sebagai penyuplai arus saat baterai ponsel kosong sekaligus sebagai distributor tegangan ke semua rangkaian. Biasanya alat digunakan sebagai pengganti bateri ponsel pada waktu proses repair berlangsung.

Kegunaan lain dari power supply adalah sebagai alat pendeteksi kerusakan pada ponsel, dengan kata lain sebagai patokan kerusakan daripada komponen-komponen ponsel. Sebagai contoh, anda bisa lihat tabel berikut ini;

Teknik pendeteksian kerusakan ponsel dibawah menggunakan Power Supply Digital (PSD), dengan Cara: Hubungkan kabel merah (+) dari PSD ke connector (+) ponsel, kabel hitam (-) PSD pada connector (-) dan kabel biru PSD (BSI) ke connector baterai BSI (bersebelahan dengan jalur plus) kemudian tekan power On pada ponsel, lihat tegangan yang keluarkan dari PSD dan cocokkan dengan tabel tabel dibawah ini:



Ampere


Tegangan Power Supply


Deteksi

A 0.01-----------------------------Cek IC Ccont

A 0.02-----------------------------Cek IC Ccont

A 0.03-----------------------------Cek Software

A 0.04----------------------------CEK HAGAR
0.12

Switch On/Off belum ditekan Naik Sendiri

Diatas 0.13

Diam, tapi dibalik Short

Dibolak-balik Diam
Cek IC Cobba

Cek IC Ccont

Cek Software

Cek IC Ccont

Cek jalur (+) dan jalur disekitar Switch On/Off

Semoga Bermanfaat…
Diposting oleh AURA CELL GOMBONG
Daftar IstilahSedikit menuliskan tentang istilah-istilah yang sering muncul pada proses perbaikan handphone, khususnya pada perbaikan Sony Ericsson dengan alat-alat bantu flasher box ataupun non box. Saya mohon tulisan ini bisa membantu pemahaman tentang kasus yang sering muncul dan akan kita tangani sesuai dengan kriteria yang berlaku.

1. Firmware : Software / perangkat lunak yang dibuat oleh vendor (perusahaan pembuat ponsel) untuk mengoperasikan fitur-fitur ponsel, yang terdiri dari beberapa bagian yang lebih kecil.
2. Flashing : Proses memasukkan firmware ke ponsel.
3. Patching : Proses memodifikasi sebagian dari firmware dengan mengganti byte-byte data yang sudah ada dengan nilai yang baru, dengan tujuan memanipulasi sistem ponsel untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Misal: fitur baru, menon-aktifkan suatu fitur yang dianggap mengganggu, dan lain sebagainya.
4. FS (File System) : Bagian dari firmware yang berfungsi untuk menyimpan file-file settingan / konfigurasi agar ponsel dapat digunakan sebagaimana mestinya, yang sekaligus berfungsi sebagai tempat internal memory / phone memory ponsel.
5. MAIN / FLASH : Bagian utama firmware yang berfungsi sebagai Operating System (OS) ponsel yang mengoperasikan fungsi-fungsi ponsel itu sendiri.
6. Backup : Membuat salinan / copy-an dari data-data / file-file penting, sebelum melakukan modifikasi terhadap ponsel, agar jika hasilnya tidak sesuai keinginan / tidak memuaskan, maka file-file yang sudah dibackup tadi dapat dikembalikan / di-restore lagi ke ponsel.
7. Restore : Mengembalikan file-file / data-data yang sudah di-backup dengan tujuan mengembalikan keadaan seperti sebelumnya.
8. Upload : Mengcopy file dari komputer ke FS (File System) ponsel.
9. Download : Mengcopy file dari FS (File System) ponsel ke komputer untuk dimodifikasi atau di-backup.
10. Finalize / Finalizing : Tahap terakhir dalam proses full flashing, yaitu proses mengcopy file-file konfigurasi / settingan ponsel yang paling utama, beserta file-file sertifikat Java ke FS (File System) ponsel, agar ponsel dapat digunakan kembali setelah mengalami full flashing.
11. Full flashing : Proses flashing yang dilakukan pada bagian MAIN dan FS ponsel.
12. Partial flashing : Proses flashing yang dilakukan hanya pada bagian MAIN saja, atau hanya pada bagian FS saja.
13. Cross flash : Flashing suatu tipe ponsel dengan menggunakan firmware tipe ponsel lain yang memiliki spesifikasi sama dengan ponsel tersebut. Misal : Cross flash K750i dengan firmware W800i.
14. Update firmware : Proses meng-update firmware ponsel dengan firmware yang versinya lebih baru / aktual, dengan tujuan menghilangkan bugs-bugs pada versi firmware sebelumnya.
15. Bugs : Masalah-masalah yang tidak seharusnya terjadi, yang dikarenakan oleh kesalahan firmware ponsel. Sehingga semua ponsel dengan tipe yang sama yang menggunakan versi firmware yang sama, akan mengalami masalah yang sama. Misal: baterai yang tidak dapat di-charge sampai 100% penuh.
16. Customize / Customizing : Modding yang dilakukan pada FS (File System) ponsel dengan tujuan mengkostumisasi tampilan ponsel. Biasanya dilakukan untuk mengganti tampilan icon-icon menu ponsel yang standar dengan tampilan baru yang lebih menarik.
17. db20xx : Jenis chipset yang digunakan pada ponsel.
* db2000 (disebut juga marita full) : Z1010, V800, Z800, W900
* db2010 (disebut juga marita compact) : J300, K300, K310, K500, K510, K600, K608, K700, S700, K750, W550, W800, W810
* db2020 : K800, K610, V630, K790, W850
* db2012 : K320
* db2000 + PDA Part : M600, M608, W950, W958, P990
18. CID : Nomor CID menentukan jenis proteksi ponsel yang digunakan oleh Sony Ericsson. CID baru terus dikembangkan dari waktu ke waktu, dengan tujuan untuk mencegah ponsel-ponsel SE di-unlock, di-flash, atau di-utak-atik dengan program-program selain program service resmi SE. CID yang ada sekarang ini adalah : 16, 29, 36, 49, 51, 52.
19. COLOR BLUE / BROWN / RED : Warna-warna ini menentukan jenis ponsel.
* BLUE : ponsel diproduksi di pabrik dan tidak pernah diprogram dengan software / GDFS / IMEI
* BROWN : ponsel yang digunakan untuk tujuan pengembangan / testing. Bisa dianggap sebagai prototype / beta.
* RED : ponsel yang beredar bebas di pasaran.
20. OTP : One Time Programming Memory, yaitu suatu bagian di memory yang dapat diprogram secara permanen (sekali diprogram tidak dapat diubah / dimodifikasi lagi).
21. GDFS : Global Data File System, yaitu non volatile area yang menyimpan parameter-parameter, settingan-settingan dan kalibrasi data (termasuk simlock)
22. CDA : Nomor CDA menentukan varian firmware mana yang harus seharusnya digunakan untuk ponsel tersebut. Nomor CDA ini yang menentukan language pack, branding, bandlock yang mana yang akan diflashkan ke dalam ponsel oleh SEUS (Sony Ericsson Update Service). Contoh: sebuah K750i Generic di Scandinavia menggunakan CDA102337/12, sedangkan K750i yang branded (hanya bisa menggunakan provider Telenor) menggunakan CDA102338/62. Keduanya akan diflash dengan paket bahasa yang sama, akan tetapi yang terakhir hanya bisa menggunakan sim card dari provider Telenor saja (branded).
23. SEUS : Sony Ericsson Update Service. Program resmi buatan Sony Ericsson untuk para pengguna HP Sony Ericsson yang ingin mengupdate firmware nya sendiri via internet tanpa harus membawa ke SESC.
24. SESC : Sony Ericsson Service Center. Gerai service resmi Sony Ericsson.
Diposting oleh AURA CELL GOMBONG
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates